Love is to Die

Aku dihadapkan pada kematian ketika aku memilih kehidupan

Aku dicerca oleh hinaan ketika aku memilih bertahan menatap dunia lebih lama

Dan aku ditertawakan ketika pikiran menahan tubuhku berkembang

Gen adalah warisan abadi

Keabadiannya meyakinkanku akan detik kematian

Detik yang semakin berkurang ketika tubuhku berkembang

Aku sadar, aku menghindar dan aku mengikrar

Kulemahkan hormon pertumbuhan

Dan ya, aku berhasil,

Ditertawakan

Ketika teman seusiaku mulai beranjak dewasa dan memiliki daya tarik,

Aku, masihlah kanak-kanak

Hingga akhirnya, ia, yang membuatku lupa ikrarku

Yang membuatku ingin berjalan menjadi diriku yang seharusnya

Aku mulai mengaktifkan hormonku,

Dan ya, aku berhasil

Tumbuh dan berkembang, dewasa, berdaya tarik

Aku sadar yang kutarik bukan hanya ia,

Tetapi juga detik kematian yang abadi menungguku membuka pintu

Dan ya,

Kini aku benar-benar dihadapkan pada kematian,

Kematian yang dulu kuhindarkan,

Kematian yang berawal dari perasaan,

Kematian yang kudapatkan ketika aku memilih cinta kehidupan

Yogyakarta, 4 Agustus 2012

Leave a comment