Curhatan para Dokter

Puisi ini saya buat ketika kasus dr. Ayu Sp. OG melejit. Ketika dokter merasa dikriminalisasi, ketika dokter melakukan mogok kerja untuk pertama kalinya (semoga juga yang terakhir), dan ketika dokter menggunakan pita hitam sebagai tanda solidaritas. Ketika itu, saya masih terlalu cupu untuk memahami apa hubungan dokter dan pasien.

Kali ini, posisi saya sudah meningkat menjadi seorang ko-as, yang berarti selangkahlebih dekat dengan kehidupan dokter pasien yang nyata. Entah mengapa, saya merasakan rasa insecure yang sama seperti saat itu.

Continue reading